Artikel Populer

INI CERITAKU (PERJALANAN KE TULUNG AGUNG), MANA CERITAMU ???

Posted by Belajar dan Bermain Matematika

Ini hanya sekelumit cerita perjalanan silaturahmi ke Tulung Agung. Sebenarnya saya sendiri tidak menyangka dan membayangkan bakal sampai ke Tulung Agung karena memang tidak pernah terbayang sampai kesana. Hehehe...cerita ini saya mulai dengan keberangkatan saya ke Surabaya. Karena dari terminal Bungurasih saya harus oper bus ke jurusan Tulung Agung. Tidak ada yang istimewa selama perjalanan ke Surabaya, hanya saja pemandangan TPS yang sepi selalu menghiasi hampir sepanjang perjalanan menuju Surabaya. Hal inilah yang akhirnya menjadi topik pembicaraan dengan beberapa abang becak waktu menunggu jemputan setibanya di Terminal Tulung Agung. Pemandangan TPS yang sepi telah menjadi bahan pembicaraan kami. Seakan-akan menjadi seorang pengamat politik, para abang tukang becak mengemukakan berbagai pendapatnya kenapa banyak TPS yang sepi. Mulai dari pendapat abang Si A yang mengatakan kalau pemilihan capres kali ini memudahkan mereka karena hanya ada dua pilihan. Berbeda hal nya dengan pemilihan caleg yang banyak sekali pilihan untuk dipilih. “Bahkan orang buta pun bisa memilih mas”, begitulah kata abang si B. Berbeda lagi dengan abang Si C yang berpendapat kalau pemilihan kali ini kertas coblosannya tidak terlalu panjang dan lebar sehingga memudahkan orang untuk mencoblos. Hmm...saya (merasa) sebagai “moderator” yang bertugas untuk mengarahkan diskusi dengan sejumlah pertanyaan sederhana.

Sesampai di terminal Bungurasih Surabaya, saya berlagak sok mengerti walaupun meski saya tidak terlalu mengerti saya harus naik bus macam gimana. Hehehehe....(maklum, jarang pergi keluar kota). Dan ketakutan saya pun terjadi. Karena pasti lama perjalanan yang tidak saya ketahui, akhirnya saya menaiki bus jurusan Tulung Agung tanpa bertanya detail arah rutenya. Baru saya ketahui sesampainya di Tulung Agung kalau ternyata bus ke jurusan Tulung Agung ada 2 rute yang dilewati yakni melewati Pare dan tanpa melewati Pare. Apesnya saya, menaiki bus jurusan Tulung Agung melalui rute Pare (Tambah seeep ae. Hahahaha). Imbasnya perjalanan semakin panjang dan memerlukan waktu yang lama :D

Dan Alhamdulillah...setelah melalui perjalanan yang panjang dan (asli...) melelahkan akhirnya saya pun sampai di terminal Tulung Agung. Selama dalam perjalanan terbersit di benak pikiran saya bagaimana perjalanan Bude (Bu Dewi) selaku tim ahli yang berasal dari Tulung Agung ketika ada pertemuan rapat di Surabaya. Sungguh menakjubkan perjuangan beliau. Ini hanya perjalanan ke Tulung Agung, bagaimana dengan perjalanan teman-teman yang berasal dari Yogyakarta, Semarang maupun Jakarta. Sungguh....Memang anda semua sungguh luar biasa. Sambil menunggu dijemput oleh Mas Widi, salah satu Guru Genius YYM Tulung Agung, saya pun beristirahat sejenak di musholla terminal. Tidak berapa lama akhirnya Mas Widi datang. Perjalanan ke Boyolangu (kalau ga salah nama tempatnya ya...hehehehe) kurang lebih ditempuh sekitar 30 menit dari terminal Tulung Agung. Hawa di Boyolangu lumayan sejuk apabila dibandingkan dengan Sidoarjo. Sejuk semriwing dingin-dingin piye ngono... :D . Dan yang hebatnya saya lupa tidak membawa jaket... Aduh mama sayangeeee.... benar saja, pada malam hari saya pun mulai kedinginan. Untungnya Bu Nina (Koordinator Sanggar) ngasih selimut buat tidur. Alhamdulillah... Makasih Ya Allah..., Makasih Bu Nina. Tapi keesokan harinya sama saja. Saya tetap merasa kedinginan sodara. Hahahaha....

Disana saya disambut sangat Ruaaaar biasa oleh dulur-dulur Genius Tulung Agung dan Koordinator Sanggar. Saya sangat berterima kasih atas sambutan yang Ruuuuaaar Biasa tersebut. Moga-moga semua amalan panjenengan semua, dibalas oleh Gusti Allah. Di Tulung Agung banyak inspirasi yang saya dapatkan. Banyak cerita baru yang menghiasi pengalaman hidup. Dan tidak lupa, saya mendapat saudara baru disana.

NB : Spesial thanks to Pak Nanang, Bu Nina, Bude (Bu Dewi), Bu’e (Bu Evi), Mas Widi, Mas Soffah, dan teman-teman laen. Makasih banyak atas sambutannya yang hangat dan luuuaaaar biasa

Related Post



Posting Komentar